Semarak Pilkada 2015, Evaluasi Calon Pemimpin akan Pentingnya Pemberantasan Korupsi

Pemilihan Umum Kepala Daerah tahun 2015, segera dimulai tepatnya hari ini tanggal 09 Desember 2015. Semarak berbagai atribut calon pemimpin daerah sudah tersebar di berbagai sudut tempat di tanah air. Banyak calon pasangan pemimpin daerah yang sudah mengadakan berbagai bentuk kampanyenya di daerah tempat dicalonkannya sebagai Kepala daerah. Sejatinya Proses Pemilihan Kepala Daerah bukanlah sebuah ajang seremonial mengumbar janji manis untuk masyarakat. Namun lebih dari itu, yakni pembuktian akan seluruh visi dan misi sebagai pembangun daerah.
           
Berdasarkan data dari statistic KPK (http://acch.kpk.go.id/berdasarkan-profesi/jabatan), angka korupsi di Indonesia masih menginjak level yang sangat menyedihkan, dengan total keseluruhan kasus yakni 498 kasus yang melibatkan pejabat daerah, baik itu dari pusat hingga ke daerah. Korupsi merupakan sebuah permasalahan besar yang dihadapi bangsa Indonesia dan sudah menjadi kebiasaan karena kita seakan sudah maklum dan permisif. Dengan demikian, pemberantasan korupsi di Indonesia sudah harus bergerak ke arah yang lebih menyentuh persoalan akar korupsi. Akar penyebab korupsi adalah sistem yang buruk dan karakter individu yang cenderung korup. Namun, walaupun banyak yang tahu dan paham tentang korupsi, namun tidak semua orang peduli dengan isu korupsi jika tidak bersinggungan langsung dengan dirinya dalam kehidupan sehari-hari.
Tindak pidana korupsi di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun, baik dari jumlah kasus yang terjadi dan jumlah kerugian keuangan negara maupun dari segi kualitas tindak pidana yang semakin sistematis. Bahkan lingkupnya memasuki seluruh aspek dan lini kehidupan, tidak saja di lembaga eksekutif, yudikatif, tetapi juga di lembaga legistif, baik di pusat maupun di daerah.
Pemberantasan korupsi di Indonesia menorehkan catatan yang sedikit suram. Setidaknya Indonesia pernah memiliki beberapa komisi dan lembaga antikorupsi untuk menanggulangi permasalahan korupsi yang semakin merebak. Namun, lembaga-lembaga tersebut tidak berumur panjang, mati di tengah jalan. Penegakan hukum untuk memberantas tindak pidana korupsi yang dilakukan secara konvensional saat itu terbukti mengalami berbagai hambatan. Sehingga diperlukan badan khusus yang mempunyai kewenangan luas, independen, serta bebas dari kekuasaan manapun dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi yang pelaksanakannya dilakukan secara optimal, intensif, efektif, profesional, serta berkesinambungan.
Hendaknya setiap pasangan Pimpinan saat ini benar-benar memiliki visi dan misi yang berfokus pada kepentingan masyarakat, namun hal itu juga bukanlah merupakan sebuah wacana tertulis di atas kertas saja, akan tetapi nantinya harus menjadi bukti nyata untuk membangun masyarakat Indonesia menjadi lebih baik kedepan. Masyarakat tentunya juga harus cerdas selektif memilih calon pasangan pimpinan daerah, dengan mengenal terlebih dahulu profil serta gagasan yang diusung oleh masing-masing calon kepala daerah. Agar nantinya budaya Korupsi yang begitu lekat dan begitu susah hilang dari Negara Indonesia, perlahan tapi pasti akan hilang dengan kesadaran dari setiap masyarakat Indonesia.
Selamat mengadakan pesta demokrasi, pilihlah calon pasangan sesuai hati nurani anda. Dan jadikan diri “Berbagi Peran Membangun Negeri, Berbagi Peran Memberantas Korupsi”.



Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Semarak Pilkada 2015, Evaluasi Calon Pemimpin akan Pentingnya Pemberantasan Korupsi"

Posting Komentar