Tahun 2016 ini, tepatnya bulan Desember
2015. Terdapat perayaan umat beragama yang hanya berbeda satu hari. Yakni
perayaan Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw pada tanggal 24 Desember dan
Perayaan Hari Natal pada tanggal 25 Desember 2015. Toleransi Umat Beragama di
Indonesia benar-benar dijunjung tinggi dalam ikatan Bhineka Tunggal Ika.
Kerukunan
umat bragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan
toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam
kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat
dan bernegara. Umat beragama dan pemerintah harus melakukan upaya bersama dalam
memelihara kerukunan umat beragama, di bidang pelayanan, pengaturan dan
pemberdayaan. Sebagai contoh yaitu dalam mendirikan rumah ibadah harus
memperhatikan pertimbangan Ormas keagamaan yang berbadan hukum dan telah
terdaftar di pemerintah daerah.
Momentum
perayaan hari besar agama ini tentunya harus dilandasi saling menghormati antar
umat yang berbeda keyakinan satu sama lain. Umat Nasrani harus menghormati Umat
muslim ketika sedang mengadakan peringatan seputar hari besarnya, begitupun
sebaliknya. Hal ini sudah membudaya di dalam diri setiap insan masyarakat
Indonesia.
Terbukti
dari terciptanya suasana damai dan tentram ketika perayaan hari besar kegamaan
di Indonesia. Masing-masing masyarakat melaksanakan perayaan kegamaan sesuai
dengan keyakinannya tanpa khawatir akan gangguan dari lain pihak.
Toleransi
yang hadir di Negeri ini terlihat pada Interaksi Sosial. Jadi keharusan saling
menghargai ajaran dan prinsip agama masing-masing adalah kunci membuka
perdamaian antar umat beragama untuk tidak saling berprasangka tidak baik
terhadap sesama.
Manusia adalah makhluk
individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya
manusia dituntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain dalam rangka
memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat,
seorang individu akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda warna
dengannya salah satunya adalah perbedaan agama.
Dalam menjalani
kehidupan sosialnya tidak bisa dipungkiri akan ada gesekan-gesekan yang akan
dapat terjadi antar kelompok masyarakat, baik yang berkaitan dengan ras maupun
agama. Dalam rangka menjaga keutuhan dan persatuan dalam masyarakat maka
diperlukan sikap saling menghormati dan saling menghargai, sehingga
gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian dapat dihindari. Masyarakat
juga dituntut untuk saling menjaga hak dan kewajiban diantara mereka antara
yang satu dengan yang lainnya.
Dalam pembukaaan UUD
1945 pasal 29 ayat 2 disebutkan bahwa “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya itu.” Olehnya itu kita sebagai warga Negara sudah
sepatutnya menjunjung tinggi sikap saling toleransi antar umat beragama dan
saling menghormati antar hak dan kewajiban yang ada diantara kita demi keutuhan
Negara.
Dengan demikian jelas
bahwa di Indonesia, Pemerintah sendiri telah mengatur persamaan hak warga
negara dalam bertoleransi antar umat beragama dan saling menghormati hak dan kewajiban
setiap masyarakat.
Semangat toleransi yang
tinggi teraplikasikan khususnya di tahun 2015 ini, Selamat merayakan Hari besar keagamaan kepada Umat Muslim dan
Nasrani di Indonesia. Rukun dan damai selalu di hati kita semua. Aamiin
Salam Hangat
NCS
“The Best for Express”
0 Response to "Toleransi dalam Perayaan Umat Beragama di Indonesia"
Posting Komentar